TUGAS
MANDIRI
MATERI : ANALISIS MAKNA PADA
PENGGUNAAN KATA KAU DAN KAMI UNTUK
PADA MAKNA ALLAH SWT
OLEH : ROQAIYAH
NPM : 116211700
Analisis
makna pada penggunaan kata kami dan aku pada makna Allah SWT yang terdapat di
Al-quran adalah sebuah makna yang biasa karena banyak makna Allah yang memang
diganti dengan kata kami dan aku. Berikut kajian penulis mengenai makna Allah
SWT yang diganti dengan kata aku dan kami :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS.Adz Dzaariyaat : 56)
ANALISIS:
ALLAH SWT
menunjukkan kata “INNI” (AKU) disamping “NAHNU” (KAMI) didalam Al-Qur’an adalah
merupakan bentuk “LITTA’DZHIIM” (menunjukkan Keagungan dan Kebesaran seorang diri/Tunggal
tanpa melibatkan unsur lain ketika dalam proses). Dengan demikian penggunaan
kata ganti aku dan kami pada makna yang tersebut diatas bukanlah berarti bahwa
Allah SWT menciptakan jin dan seluruh mahluknya dengan bantuan dan peranaan
orang lain, dan bahkan kata aku dalam arti ayat yang tersebuit di atas
menekankan dan menegaskan bahwa seluruh mahluk dalam proses pembentukan, proses
pembuatan, dan segala proses yang terjadi karena ia menginginkanya untuk
beribadah hanya kepadanya, yaitu Tuhan yang Esa.
Penejelasan
di atas penulis mencoba mensederhanakanya dengan mencoba menganalogikanya
dengan contoh yang nyata, yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Hal
ini penulis lakukan agar pemahaman dalam menganalisis kata ganti Allah SWT
dengan kata AKU dan KAMI lebih mudah dipahami. Berikut contoh lain yang coba
penulis uraikan untuk mensederhanakan masalah penggantian kata pada tafsir
Al-quran ini :
Dalam bahasa kita ada juga penggunaan kata “Kami” tapi bermakna
tunggal. Misalnya seorang Kepala Desa dalam pidato sambutan berkata.
”Kami sebagai Kepala Desa berpesan…bla …bla….”
Padahal Kepala Desa hanya dia sendiri dan tidak banyak, tapi dia bilang
“Kami”. Lalu apakah kalimat itu bermakna bahwa Kepala Desa yang sedang pidato
itu berjumlah banyak?
jelas tidak,
kepala desa tersebut menegaskan bahwa dirinya adalah kepala desa yang hanya
satu di desa itu , dan penegasan itu dilakukan dengan mengganti nama beliau
dengan kata kami. Maka kesimpulan dari analisis penulis mengenai penggantian
kata Allah SWT dengan kata AKU dan KAMI adalah suatu penegasan bahwa keagungan
hanyalah miliknya(Allah SWT) , keesaan hanyalah miliknya(Allah SWT), serta
seluruh penciptaan, proses pengadaan seluruh bumi dan isinya adalah bentuk
keagunganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar