TUGAS MANDIRI
MATERI : HASIL
DISKUSI
ROQAIYAH
116211700
1. Apakah
sinonim antara dua kata yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama?
Jawab: ya, karena
sinonim merupakan suatu kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi
maknanya/pengertiannya sama atau mirip. Contohnya: buruk-jelek dan
senang-bahagia.
2. Jelaskan
letak antonim pada tuturan bahasa seperti tataran morfem, kata, frasa, dan
kalimat?
Jawab: pada tataran
morfem (terikat) barangkali tidak ada, pada kata: , sedih-senang, pada frasa:
pengemis itu-dermawan itu.
3. Mengapa
penggunaan oposisi lebih tepat pada penggunaan istilah antonim?
Jawab: karena oposisi,
yaitu perlawanan kata yang merupakan pasangan atau kembaran yang mencakup dua
anggota. Contohnya: kaya-miskin dan cantik-buruk.
4. Jelaskan
secara singkat oposisi hubungan, oposisi hierarki, dan oposisi majemuk!
Jawab: oposisi majemuk
adalah oposisi yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari dua kata,
oposisi hubungan adalah oposisi antara dua kata yang mengandung hubungan
kebalikan. Contohnya: suami-istri. Sedangkan oposisi hirarki adalah oposisi
yang terjadi karena setiap istilah menduduki derajat yang berlainan. Contohnya:
meter-kilometer.
5. Jelaskan
maksud dari konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda,
tetapi sukar diterapkan pada kata kerja dan kata sifat?
Jawab: hiponim adalah
makna khusus, sedangkan hipernimi adalah makna umum. Yang memiliki makna khusus
dan makna umum hanya pada kata benda, sementara kata kerja dan kata sifat sukar
untuk ditentukan kata umum dan kata khususnya. Contohnya: hiponimi: jenis-jenis
bunga, seperti bunga mawar, bunga melati dsb, sedangkan hiperniminya adalah
bunga.
6. Jelaskan
bagaimana membedakan bentuk-bentuk polisemi dengan homonimi?
Jawab: homonim buanlah
sebuah kata, melainkan dua buah kata/lebih ynag kebetulan bentuknya sama.
Homonimi tidak berasal dari sebuah kata, maka maknanya juga berbeda. Polisemi
adalah sebuah kata yang memiliki makna lebi dari satu. Masalah dari polisemi
adalah berkenaan dengan cara kita bisa membedakan bentuk-bentuknya.
7. Mengapa
perbedaan ambiguitas berasal dari gramatikal yang lebih besar?
Jawab: frase atau
kalimat terjadi sebagai akibat penafsiran struktur kata yang berbeda.
Penafsiran ganda gramatikal itu dibantu oleh intonasi.
8. Jelaskan
redudansi dalam bentuk kalimat dan apasaja yang digunakan?
Jawaban: redudansi
diartikan dengan kata yang berlebih-lebihan atau kata yang tidak diperlukan.
Redudansi dari segi semantik jika dilihat dari segi bentuk berbeda, maka
maknanya juga akan berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar