Selasa, 13 Mei 2014

ANALISIS PENGGANTIAN KATA ALLAH SWT DENGAN KATA AKU dan KAMI



TUGAS MANDIRI
MATERI : ANALISIS MAKNA PADA PENGGUNAAN KATA KAU DAN KAMI UNTUK    PADA MAKNA ALLAH SWT

OLEH : ROQAIYAH
NPM   : 116211700

Analisis makna pada penggunaan kata kami dan aku pada makna Allah SWT yang terdapat di Al-quran adalah sebuah makna yang biasa karena banyak makna Allah yang memang diganti dengan kata kami dan aku. Berikut kajian penulis mengenai makna Allah SWT yang diganti dengan kata aku dan kami :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS.Adz Dzaariyaat : 56)

ANALISIS:
ALLAH SWT menunjukkan kata “INNI” (AKU) disamping “NAHNU” (KAMI) didalam Al-Qur’an adalah merupakan bentuk “LITTA’DZHIIM” (menunjukkan Keagungan dan Kebesaran seorang diri/Tunggal tanpa melibatkan unsur lain ketika dalam proses). Dengan demikian penggunaan kata ganti aku dan kami pada makna yang tersebut diatas bukanlah berarti bahwa Allah SWT menciptakan jin dan seluruh mahluknya dengan bantuan dan peranaan orang lain, dan bahkan kata aku dalam arti ayat yang tersebuit di atas menekankan dan menegaskan bahwa seluruh mahluk dalam proses pembentukan, proses pembuatan, dan segala proses yang terjadi karena ia menginginkanya untuk beribadah hanya kepadanya, yaitu Tuhan yang Esa.
Penejelasan di atas penulis mencoba mensederhanakanya dengan mencoba menganalogikanya dengan contoh yang nyata, yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Hal ini penulis lakukan agar pemahaman dalam menganalisis kata ganti Allah SWT dengan kata AKU dan KAMI lebih mudah dipahami. Berikut contoh lain yang coba penulis uraikan untuk mensederhanakan masalah penggantian kata pada tafsir Al-quran ini :

Dalam bahasa kita ada juga penggunaan kata “Kami” tapi bermakna tunggal. Misalnya seorang Kepala Desa dalam pidato sambutan berkata.
”Kami sebagai Kepala Desa berpesan…bla …bla….”
Padahal Kepala Desa hanya dia sendiri dan tidak banyak, tapi dia bilang “Kami”. Lalu apakah kalimat itu bermakna bahwa Kepala Desa yang sedang pidato itu berjumlah banyak?
jelas tidak, kepala desa tersebut menegaskan bahwa dirinya adalah kepala desa yang hanya satu di desa itu , dan penegasan itu dilakukan dengan mengganti nama beliau dengan kata kami. Maka kesimpulan dari analisis penulis mengenai penggantian kata Allah SWT dengan kata AKU dan KAMI adalah suatu penegasan bahwa keagungan hanyalah miliknya(Allah SWT) , keesaan hanyalah miliknya(Allah SWT), serta seluruh penciptaan, proses pengadaan seluruh bumi dan isinya adalah bentuk keagunganya.

HASIL DISKUSI SEMANTIK

TUGAS MANDIRI
MATERI       : HASIL DISKUSI
ROQAIYAH
116211700

1.      Apakah sinonim antara dua kata yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama?
Jawab: ya, karena sinonim merupakan suatu kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi maknanya/pengertiannya sama atau mirip. Contohnya: buruk-jelek dan senang-bahagia.
2.      Jelaskan letak antonim pada tuturan bahasa seperti tataran morfem, kata, frasa, dan kalimat?
Jawab: pada tataran morfem (terikat) barangkali tidak ada, pada kata: , sedih-senang, pada frasa: pengemis itu-dermawan itu.
3.      Mengapa penggunaan oposisi lebih tepat pada penggunaan istilah antonim?
Jawab: karena oposisi, yaitu perlawanan kata yang merupakan pasangan atau kembaran yang mencakup dua anggota. Contohnya: kaya-miskin dan cantik-buruk.
4.      Jelaskan secara singkat oposisi hubungan, oposisi hierarki, dan oposisi majemuk!
Jawab: oposisi majemuk adalah oposisi yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari dua kata, oposisi hubungan adalah oposisi antara dua kata yang mengandung hubungan kebalikan. Contohnya: suami-istri. Sedangkan oposisi hirarki adalah oposisi yang terjadi karena setiap istilah menduduki derajat yang berlainan. Contohnya: meter-kilometer.


5.      Jelaskan maksud dari konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda, tetapi sukar diterapkan pada kata kerja dan kata sifat?
Jawab: hiponim adalah makna khusus, sedangkan hipernimi adalah makna umum. Yang memiliki makna khusus dan makna umum hanya pada kata benda, sementara kata kerja dan kata sifat sukar untuk ditentukan kata umum dan kata khususnya. Contohnya: hiponimi: jenis-jenis bunga, seperti bunga mawar, bunga melati dsb, sedangkan hiperniminya adalah bunga.
6.      Jelaskan bagaimana membedakan bentuk-bentuk polisemi dengan homonimi?
Jawab: homonim buanlah sebuah kata, melainkan dua buah kata/lebih ynag kebetulan bentuknya sama. Homonimi tidak berasal dari sebuah kata, maka maknanya juga berbeda. Polisemi adalah sebuah kata yang memiliki makna lebi dari satu. Masalah dari polisemi adalah berkenaan dengan cara kita bisa membedakan bentuk-bentuknya.
7.      Mengapa perbedaan ambiguitas berasal dari gramatikal yang lebih besar?
Jawab: frase atau kalimat terjadi sebagai akibat penafsiran struktur kata yang berbeda. Penafsiran ganda gramatikal itu dibantu oleh intonasi.
8.      Jelaskan redudansi dalam bentuk kalimat dan apasaja yang digunakan?
Jawaban: redudansi diartikan dengan kata yang berlebih-lebihan atau kata yang tidak diperlukan. Redudansi dari segi semantik jika dilihat dari segi bentuk berbeda, maka maknanya juga akan berbeda.

Selasa, 06 Mei 2014

Sintaksis



Nama   : Roqaiyah
Kelas   : 6 F Bahasa Indonesia
NPM   : 116211700
Tugas   : Sintaksis lanjut


1.      Buatlah 2 contoh kalimat tentukan konstruksi, konstituennya dan buat diagram pohon.
a.       Laki-laki yang tampan itu dicintai Sinta
Analisis kalimat di atas terdiri dari 2 konstruksi yaitu :
1.      Laki-laki yang tampan itu.
2.      Dicintai   Sinta
Konstruksi pertama terdiri dari 4 konstituen dan yang ke dua 3 konstituen yaitu :
1.      N, Kop, Adj, Atrbt
2.      Prep, V, N

K
                                   
                        FN                                                                   FV

            N                     Kop                                         Adj            Atrbt          preposisi
laki-laki                         yang                                        tampan             itu

                                                                                                                     Prep           V          N
                                                                                                                        Di           cintai   Sinta

b.      Ibu Ani sudah pulang  ke Medan
            Analisis kalimat di atas terdiri dari 2 konstruksi yaitu :
1.      Ibu Ani sudah pulang
2.      Ke Medan
Konstruksi pertama terdiri dari 4  konstituen dan yang ke dua 3 konstituen yaitu:
1.      N, N, Atrbt, V
2.      Prep, N



K



                                    FN                                                          FV

                             N                N                                 Atrbt                V         Prep
                        Ibu                  Ani                       sudah                      pulang

                                                                                                                        Prep                 N
                                                                                                                         Ke                  Medan